Sebuah
perpustakaan menjadi tiang berdirinya sebuah masjid. Itu yang menjadi cikal
bakal berdirinya Perpustakaan Masjid Agung Syuhada. Berdirinya perpustakaan ini
bersamaan dengan berdirinya Masjid Agung Syuhada. Latar belakang berdirinya
Masjid Agung Syuhada yaitu di daerah sekitar Stadion Kridosono pada saat pertempuran
melawan Jepang tidak ada tempat ibadah kaum muslim. Maka dibangunlah Masjid
Syuhada pada tahun 1949 dan diresmikan pada tahun 1952. Masjid Syuhada yang didalamnya terdapat perpustakaan
ini berada di Jalan I Dewa
Nyoman Oka 13 Kotabaru, Yogyakarta 55224.
Nyoman Oka 13 Kotabaru, Yogyakarta 55224.
Masjid Syuhada mempunyai beberapa
lembaga formal dan non formal. Perpustakaan Masjid Agung Syuhada merupakan
salah satu lembaga formal dari Masjid Agung Syuhada. Lembaga formal lainnya
adalah TK, SD dan SMP.
Tujuan dari perpustakaan ini adalah
untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan informasi dengan
cara mengakses koleksi perpustakaan. Koleksi yang ada di Perpustakaan Masjid
Agung Syuhada adalah dominasi koleksi islam dan kitab - kitab dengan tambahan
koleksi umum dan terbitan berseri. Koleksi islam tersebut disusun berdasarkan
subjek seperti kisah, akhlak, sekte, fiqh, hadist, Al – Quran, dan Tafsir.
Koleksi terbitan berseri seperti majalah dan Koran.
Perpustakaan berlantai satu ini
membuka layanan pada hari Senin sampai Sabtu pukul 09.00-14.00. Peminjaman
koleksi sebanyak 3 eksemplar dalam waktu satu minggu. Perpustakaan tersebut ramai
dikunjungi oleh mahasiswa, wali murid, dan murid sekolah yang menunggu jemputan
orang tua. Banyak orang tua yang berkunjung ke Perpustakaan Masjid Agung
Syuhada sambil menunggu kepulangan anaknya. Ruang perpustakaan ini minimalis
dengan fasilitas ruang baca dan terdapat beberapa rak buku.
Kerjasama
yang dilakukan oleh Perpustakaan Masjid Agung Syuhada adalah
1.
Kerjasama dengan penerbit, seperti
penerbit Erlangga. Kerjasama ini dalam hal pengadaan koleksi seperti buku-buku
tentang psikologi, ekonomi, dan pengembangan diri.
2.
Kerjasama dengan Komunitas Mabulir
(Majalah Bergilir) yang dipimpin oleh Bapak Dauzan Faruq sebagai tokoh IKPI DIY.
Kegiatan kerjasama tersebut yaitu pemboyongan koleksi pustaka Mabulir ke
Perpustakaan Masjid Agung Syuhada yang dilakukan beberapa hari dan diadakan
rolling ke tempat lain.
3.
Bedah buku yang diadakan satu bulan
sekali. Kegiatan bedah buku sering diadakan pada saat bulan Ramadhan.
4.
Selain bedah buku juga dilakukan
diskusi. Diskusi tersebut dilakukan pada saat - saat tertentu seperti Nuzulul
Quran. Perpustakaan Masjid Agung Syuhada pernah mengadakan diskusi tentang Iqra
(Semangat Iqra) dengan Prof.Dr.Muh Khirzin, M.Ag dari Fakultas Ushuludin UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penasaran
dengan Perpustakaan Masjid Agung Syuhada atau belum pernah ke perpustakaan ini.
Mari datang ke Perpustakaan Masjid Agung Syuhada dan daftarkan diri anda
menjadi anggotanya. Terima kasih.
5 komentar:
budayakan membaca
ya sebagai calon pustakawan harus mempunyai budaya membaca..key..
ya sebagai calon pustakawan harus mempunyai budaya membaca..key..
Posting Komentar