Pages

Senin, 05 Maret 2012

Perpustakaan Masjid Agung Syuhada



Sebuah perpustakaan menjadi tiang berdirinya sebuah masjid. Itu yang menjadi cikal bakal berdirinya Perpustakaan Masjid Agung Syuhada. Berdirinya perpustakaan ini bersamaan dengan berdirinya Masjid Agung Syuhada. Latar belakang berdirinya Masjid Agung Syuhada yaitu di daerah sekitar Stadion Kridosono pada saat pertempuran melawan Jepang tidak ada tempat ibadah kaum muslim. Maka dibangunlah Masjid Syuhada pada tahun 1949 dan diresmikan pada tahun 1952.  Masjid Syuhada yang didalamnya terdapat perpustakaan ini berada di Jalan I Dewa
Nyoman Oka 13 Kotabaru, Yogyakarta 55224.
Masjid Syuhada mempunyai beberapa lembaga formal dan non formal. Perpustakaan Masjid Agung Syuhada merupakan salah satu lembaga formal dari Masjid Agung Syuhada. Lembaga formal lainnya adalah TK, SD dan SMP.
Tujuan dari perpustakaan ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan informasi dengan cara mengakses koleksi perpustakaan. Koleksi yang ada di Perpustakaan Masjid Agung Syuhada adalah dominasi koleksi islam dan kitab - kitab dengan tambahan koleksi umum dan terbitan berseri. Koleksi islam tersebut disusun berdasarkan subjek seperti kisah, akhlak, sekte, fiqh, hadist, Al – Quran, dan Tafsir. Koleksi terbitan berseri seperti majalah dan Koran.
Perpustakaan berlantai satu ini membuka layanan pada hari Senin sampai Sabtu pukul 09.00-14.00. Peminjaman koleksi sebanyak 3 eksemplar dalam waktu satu minggu. Perpustakaan tersebut ramai dikunjungi oleh mahasiswa, wali murid, dan murid sekolah yang menunggu jemputan orang tua. Banyak orang tua yang berkunjung ke Perpustakaan Masjid Agung Syuhada sambil menunggu kepulangan anaknya. Ruang perpustakaan ini minimalis dengan fasilitas ruang baca dan terdapat beberapa rak buku.
            Kerjasama yang dilakukan oleh Perpustakaan Masjid Agung Syuhada adalah
1.      Kerjasama dengan penerbit, seperti penerbit Erlangga. Kerjasama ini dalam hal pengadaan koleksi seperti buku-buku tentang psikologi, ekonomi, dan pengembangan diri.
2.      Kerjasama dengan Komunitas Mabulir (Majalah Bergilir) yang dipimpin oleh Bapak Dauzan Faruq sebagai tokoh IKPI DIY. Kegiatan kerjasama tersebut yaitu pemboyongan koleksi pustaka Mabulir ke Perpustakaan Masjid Agung Syuhada yang dilakukan beberapa hari dan diadakan rolling ke tempat lain.
3.      Bedah buku yang diadakan satu bulan sekali. Kegiatan bedah buku sering diadakan pada saat bulan Ramadhan.
4.      Selain bedah buku juga dilakukan diskusi. Diskusi tersebut dilakukan pada saat - saat tertentu seperti Nuzulul Quran. Perpustakaan Masjid Agung Syuhada pernah mengadakan diskusi tentang Iqra (Semangat Iqra) dengan Prof.Dr.Muh Khirzin, M.Ag dari Fakultas Ushuludin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penasaran dengan Perpustakaan Masjid Agung Syuhada atau belum pernah ke perpustakaan ini. Mari datang ke Perpustakaan Masjid Agung Syuhada dan daftarkan diri anda menjadi anggotanya. Terima kasih.

5 komentar:

Chabib_IpuiN mengatakan...

budayakan membaca

Dita Rachmawati mengatakan...

ya sebagai calon pustakawan harus mempunyai budaya membaca..key..

Dita Rachmawati mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Dita Rachmawati mengatakan...

ya sebagai calon pustakawan harus mempunyai budaya membaca..key..

Dita Rachmawati mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar